Gaya Hidup Berkelanjutan yang Patut Diketahui

Dalam upaya menjadikan bumi tempat yang lebih baik dan mencegah bencana iklim, banyak orang kini mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Gaya hidup berkelanjutan itu sendiri dapat berarti bahwa kita memprioritaskan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan daripada penggunaan sumber daya yang tidak terbarukan dan menghasilkan energi yang kotor.

Pada dasarnya, gaya hidup berkelanjutan tercermin dalam produk, perilaku, dan aktivitas yang memenuhi kebutuhan kita tanpa mengorbankan atau mengubah kemampuan kita untuk mengakses sumber daya untuk generasi mendatang. Gaya hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang menghargai lingkungan.

Gaya hidup berkelanjutan tercermin dalam produk, perilaku, dan aktivitas yang memenuhi kebutuhan kita tanpa mengorbankan atau mengubah kemampuan kita untuk mengakses sumber daya untuk generasi mendatang.

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita mulai  lakukan untuk memulai gaya hidup berkelanjutan, antara lain: 

  • belanja

Rencana belanja yang sadar dengan konsep gaya hidup berkelanjutan akan berdampak besar pada pengurangan sampah, pengurangan barang-barang yang tidak dapat digunakan dan tidak dapat didaur ulang, sehingga dampak terhadap lingkungan juga akan menjadi sangat penting.

READ  Berikut Ciri-Ciri Gaya Hidup Minimalis yang Harus Kamu Tahu!

Saat merencanakan pembelian, kita harus memperhatikan dari mana asal produk yang akan kita beli, apakah pabrikan beroperasi dengan prinsip ramah lingkungan? Bisakah bahan produksi didaur ulang? Apakah produk yang kita beli dapat digunakan kembali? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu dalam membimbing kita ketika membuat rencana pengeluaran yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan.

  • Pangan

Pangan merupakan salah satu sumber sampah terbesar bagi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dengan mengonsumsi makanan yang tidak banyak menghasilkan sampah. Biasakan membawa bekal berupa masakan buatan sendiri dan tidak menggunakan alat makan sekali pakai.

Jika kita harus membeli makanan, lebih baik tidak menggunakan banyak plastik. Jika memungkinkan, akan lebih baik jika kita membawa tas ramah lingkungan sendiri. Biasakan  untuk selalu membawa botol minum sendiri.

Mulailah dari yang kecil dengan memulai gaya hidup berkelanjutan menuju dampak besar untuk menciptakan bumi yang berkelanjutan.

  • Listrik

Menghemat listrik adalah hal mendasar yang harus kita lakukan. Matikan lampu atau peralatan listrik lainnya bila tidak diperlukan. Selain itu, singkirkan colokan listrik yang tidak digunakan, karena meskipun tidak digunakan, perangkat yang terhubung secara listrik akan terus menyerap energi listrik.

READ  Suka dengan Sesuatu yang Berbau Korea? Berikut Gaya Hidup Orang Korea Selatan

Jika kita menggunakan perangkat baik itu handphone atau laptop pastikan menggunakan dark mode, karena selain lebih mudah dilihat juga lebih hemat dari segi konsumsi energi. .

Selain hal di atas, kita dapat mengambil banyak langkah kecil lainnya untuk memulai gaya hidup. Langkah-langkah kecil ini, jika diambil oleh banyak orang di seluruh dunia, akan berdampak besar dalam mencegah bencana iklim dan menciptakan planet yang berkelanjutan.

Menerapkan gaya hidup berkelanjutan merupakan salah satu langkah untuk melindungi bumi dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Namun, kenyataannya mempraktekkan cara hidup ini tidaklah mudah.

Sebuah studi global yang dilakukan oleh Garnier sebagai bagian dari Laporan Tahunan #OneGreenStep 1 menemukan bahwa 83% responden bersedia mengadopsi kebiasaan yang lebih berkelanjutan pada tahun 2022. Ini naik dari 81% pada tahun 2021 Sayangnya, hanya 5% responden yang telah mengadopsi kebiasaan. kebiasaan dan gaya hidup.

READ  Selain Membuat Tubuh Sehat, Berikut Ini Beberapa Manfaat Olahraga untuk Kecantikan

Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019.
Susi Pudjiastuti yang juga seorang aktivis lingkungan menegaskan bahwa dengan mengadopsi gaya hidup, ia juga berperan dalam melestarikan lingkungan.

“Selepas lebaran, saya pergi ke pantai Pangandaran yang penuh dengan sampah. Dari kertas tipis hingga pembungkus makanan, satu meter persegi sedotan bisa menampung dua ribu sedotan. Pada 2030, akan ada dua ribu sedotan. sampah plastik dibanding ikan,” katanya.

“Fenomena sampah mengambang di laut, kita juga harus menghentikannya, kita tenggelam”, tegasnya.

Oleh karena itu, diperlukan kerjasama berbagai pihak, baik perusahaan industri maupun keterlibatan pemerintah. Komunitas juga dapat berkontribusi dan fokus pada perubahan kecil yang relatif mudah dilakukan.

Baca Juga: 2 Faktor Yang Menentukan Gaya Hidup Remaja